Walaupun saat ini sering dianggap sebagai benda yang tidak begitu penting, ternyata sejarah kaleng dari pertama kali ditemukan hingga sekarang ini sangat panjang. Bahkan benda ini sudah dianggap sebagai salah satu pencapaian yang revolusioner dalam peradaban umat manusia.
Jika mendengar kata kaleng, mungkin yang terpikir dalam benak Anda adalah wadah untuk menyimpan makanan atau minuman dari logam. Padahal pengertian kaleng adalah lempeng atau lembaran dari baja yang sebelum dibentuk menjadi tabung atau bentuk lainnya.
Jadi sebelum digunakan untuk tempat menyimpan makanan, kaleng sudah digunakan dalam proses pembuatan bermacam alat baik kebutuhan sehari-hari maupun yang berhubungan dengan teknologi pada jaman dulu.
Untuk lebih lengkapnya, mari kita pelajari bersama sejarah kaleng dari pertama kali ditemukan hingga perkembangannya saat ini.
Sejarah Kaleng untuk Tempat Makanan dan Minuman
Ada dua pendapat mengenai siapa penemu kaleng untuk tempat menyimpan makanan dan minuman. Berdasarkan situs Cancentral, hak paten tentang penemuan kaleng untuk menyimpan makanan dimiliki oleh Peter Durant. Ia merupakan seorang inventor asal Inggris atau British berkembangsaan Perancis yang juga seorang saudagar.
Dalam pendapat lain, kaleng pertama kali digunakan untuk menyimpan makanan untuk tentara militer atas ide dari Nicolas Appert. Ia juga merupakan seorang inventor dari Perancis yang terkenal sebagai "Father of Canning" di dunia.
Di abad ke-19, tepatnya pada tahun 1810, pemimpin Perancis yaitu Napoleon Bonaparte membuat sebuah sayembara dengan hadiah yang sangat besar. Barangsiapa bisa memberi ide atau alat untuk membawa makanan dengan cepat, mudah, dan murah untuk para tentara maka akan diberikan hadiah berupa 12,000 francs
Sayembara ini diadakan di tengah masa perang Napoleonic War, salah satu perang pertama di era modern antara Perancis dengan beberapa negara yang kini menjadi bagian dari Eropa, termasuk United Kingdom.
Melihat sayembara ini, Appert memutuskan untuk membuat sebuah panci kecil yang dibentuk sedemikian rupa agar bisa ditutup dan digunakan untuk menyimpan makanan. Karena pada masa itu, Nicolas Appert menyadari bahwa tidak ada makanan yang tumpah ketika dimasak didalam panci dari kaca selama tidak ada kebocoran di permukaannya.
Di akhir tahun 1810, Nicolas Appert akhirnya memenangkan sayembara dengan penemuan metode canning, yaitu memasukan makanan atau minuman ke dalam wadah kedap udara. Ia mendapatkan hadiah berupa 12,000 Francs yang diserahkan oleh Count Montelivert sebagai perdana menteri Perancis yang menjabat pada masa itu.
Momen tersebut dianggap sebagai awal dari sejarah kaleng, atau tepatnya adalah awal dari metode mengemas makanan dengan metode canning.
Namun karena lamanya proses pembuatan dan pembentukan panci kaca di abad ke 19, perang Napoleonic berakhir sebelum metode canning bisa dikuasai dan digunakan oleh seluruh tenaga militer.
Perkembangan Penggunaan Kaleng untuk Makanan dan Minuman
Di era yang sama ketika Napoleonic War masih berlangsung, seorang inventor berkembangsaan Perancis yaitu Philippe de Girand mengembangkan metode canning dari Nicolas Appert. Namun dalam versinya, Philippe de Girand menggunakan bahan tin can alias kaleng dari logam untuk tempat menyimpan makanan.
Philippe de Girang meminta bantuan kepada Peter Durand sebagai seorang saudagar untuk membantunya mendapatkan informasi lengkap dan contoh produk yang dibuat dengan metode canning dan sejarah kaleng untuk tempat makanan baru dimulai.
Ketika penemuan kaleng kedap udara buatan Girand sudah selesai, ia mencantumkan nama Peter Durant juga sebagai salah satu pemilik hak paten penemuan tersebut.
Namun Peter Durant justru menjual hak patennya kepada Bryan Donkin dan John Hall. Mereka berdua adalah salah satu tokoh pebisnis yang membuka jalan agar makanan kaleng bisa dinikmati oleh masyarakat umum hingga saat ini.
Namun pada awal abad ke 19, proses pembuatan kaleng oleh Donkin dinilai terlalu lama dan terlalu mahal. Sehingga tak banyak masyarakat umum yang bisa menggunakannya. Selain itu, ia juga menggunakan tin untuk menyegel kaleng yang mana membutuhkan biaya cukup besar.
Oleh karena itu, Bryan Donkin memasarkan makanan kalengnya kepada pasukan tentara British, khususnya Royal Navy yang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut selama bertahun-tahun dalam menjelajahi dunia.
Sejarah Kaleng untuk Makanan di Masa Perang Dunia
Memasuki awal abad ke 20, sejarah kaleng masih terus berlanjut dan terus digunakan dalam dunia militer. Meskipun pada masa itu, tidak semua negara di Eropa maupun Amerika yang menggunakan makanan kaleng sebagai suplai tenaga militernya.
Ketika Perang Dunia 1 berkecamuk dari tahun 1914, beberapa negara besar yang menjadi sekutu British seperti Italia, Perancis, dan Inggris Raya itu sendiri.
Di Perang Dunia 1, makanan kaleng untuk para tentara sudah disediakan dalam bermacam masakan yang disesuaikan dengan negara asal masing-masing. Misalnya untuk tentara Italia ada ravioli dan pasta, tentara Inggris ada daging babi dan kacang polong, serta cog au vin untuk tentara Perancis.
Ketika Perang Dunia 1 berakhir, penggunaan kaleng untuk mengemas makanan semakin banyak dilakukan dan telah menyebar ke hampir seluruh negeri.
Sejarah kaleng juga terus berlanjut ketika makanan kaleng menjadi ikon dan penentu status sosial kelas menengah di Eropa. Hal ini dikarenakan negara-negara besar di Eropa mulai memproduksi makanan berkalori tinggi dan harga terjangkau yang dijual ke masyarakat umum.
Ketika Perang Dunia 2 dimulai, hampir seluruh negara sudah memfasilitasi tenaga militernya dengan makanan kaleng seperti yang digunakan saat ini. Sebab karakteristik kaleng bisa tetap bertahan di bermacam kondisi selama perang.
Termasuk juga di kondisi-kondisi mendesak dimana suplai makanan harus disimpan di parit khusus tempat para tentara berlindung.
Dalam perang dunia kedua, makanan kaleng ini disebut juga dengan nama ration atau ransum. Sebab di dalamnya bukan hanya diisi dengan karbohidrat atau daging-dagingan saja. Tapi juga dengan buah kering, minuman, jeli, rokok, dan kebutuhan konsumsi lainnya yang dikemas ulang dalam satu kantong plastik kedap air.
Baca juga: 3 Macam Jenis Kaleng dan Kelebihannya
Penggunaan Kaleng untuk Makanan dan Minuman Masyarakat Modern
Setelah mengetahui sejarah kaleng untuk makanan dan minuman, sekarang Anda bisa penggunaan wadah makanan ini di masyarakat modern.
Sangat jelas terlihat bahwa pengawetan makanan dan minuman kaleng masih menjadi salah satu favorit masyarakat modern karena harganya yang murah dan mudah untuk ditemukan. Apalagi minuman-minuman manis yang dikemas dalam kaleng dan dijual dengan harga dibawah 10 ribu.
Selain itu, ada banyak alasan lain mengapa Anda lebih baik membeli makanan dan minuman dari kaleng, diantaranya:
Ramah lingkungan karena limbahnya bisa dileburkan dan dibuat kembali menjadi kaleng baru
Mudah dibawa kemana saja
Bisa bertahan lama selama masih tersegel
Tidak mudah bocor atau rusak seperti plastik
Mudah dihangatkan maupun didinginkan
Makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng juga semakin banyak. Mulai dari lauk siap saji, buah-buahan, minuman dingin maupun panas, daging, ikan, dan masih banyak lagi.
Selain itu dengan kecanggihan mesin can seamer untuk menyegel kaleng saat ini, Anda juga tidak perlu khawatir lagi akan adanya kebocoran atau kerugian lainnya yang bisa membuat makanan dalam kaleng cepat basi.
Bila anda memerlukan kaleng Kosong Alumunium silahkan hubungi kami di PT. Mitra Solusi Vymindo.
Demikianlah sejarah kaleng dari awal pertama kali ditemukan hingga saat ini. Saat ini di Indonesia juga sudah banyak penyedia mesin can seamer atau penyegel kaleng resmi. Salah satunya adalah Homebrew Fermentomania yang bisa Anda temukan di Tokopedia.
Comments